Jumaat, 21 Oktober 2011

Tarbiyah Itu Indah




<Diari Tarbiyah> 18 Oktober 2011


“...hari ini aku merasakan diriku ditipu…ya, ditipu buat kali keduanya. Cuba untuk memberi peluang kepada diri untuk berlapang dada, namun ikhlas itu sangat sempit di jiwa…hingga sesak untuk bernafas. Mungkin kak hani juga merasakan yang sama, kerana kami menempuhinya bersama-sama… itulah namanya sahabat sejati"  (@_@)
>>>-----------------------------------------------<<<
“hari ini sungguh penat…selepas tutor kajian tarekat, aku berlari ke FSSK (berlari sendirian, bukan berjalan…) .. ada UMMAH TALK ISIUKM…  
Merasa sedikit kecewa hari ini, moga-moga beroleh kekuatan di sana… Allah…aku betul-betul sedih, kecewa & penat hari ini..”

Sedikit lukisan kekecewaan…yang mampu saya coretkan di sini. (Yang selebihnya agak ‘private’ untuk dikongsikan…). Sungguh..! Berkat majlis ilmu…berkat sangkaan baik & pengharapan saya sepanjang hari ini… maka, kemanisan itu saya dapati di akhir-akhir waktu…. Teruja mendengar ceramah yang disampaikan oleh Habib Naqjamuddin bin Habib Othman al-Khered… Seminit dua yang sempat saya ikuti.., terkesan pada kata-kata dari habib, : “Ikhlas…ikhlaslah……  Apa yang diringankan oleh Allah, maka ambillah...,yang penting ikhlas”.

Bukan saya tidak pernah mendengar kata-kata sebegini… kebanyakan ceramah yang berkaitan ikhlas, seringkali membicarakan perkara yang sama. Namun malam ini agak membekas di hati…, kerana ‘ikhlas’ itu sedang berbicara di dalam hati. Allah….!!! Maka hari ini saya merasakan saya tidak cukup ikhlas…masih kurang rasa ikhlas itu, hingga merintih dan merasa dunia sungguh kelam. Di manakah keikhlasan saya dalam menerima setiap ketentuannya..? Ke mana perginya redha & penyerahan diri itu? Sejenak pandangan semakin kabur, antara letih, penat & hiba… Habib Naqjamuddin semakin pudar dari pandangan. Sedetik waktu itu sudah cukup, sebagai peringatan kepada saya manusia yang mudah lalai…

Bukankah indah tarbiyah yang Allah berikan kepada hambanya…? Saya diuji seharian ini, sempat mengeluh, merintih dan meronta…kemudian disedarkan dalam hanya sedetik waktu… Saya tertusuk duri sepanjang hari ini, agar mudah untuk saya merasai keindahan tarbiyah dariNya.

Merasa keindahan tarbiyah dan menikmati rasa ikhlas itu, bukankah lebih manis dari segalanya..? Merasa indahnya Islam, bukankah lebih bernilai dari apa yang ada di muka bumi ini…? Sungguh, saya terpedaya dengan tipu daya syaitan yang sentiasa melemahkan manusia. Saya tertipu dengan segala keletihan dan karenah manusia. Saya gagal melihat keindahan tarbiyah sepanjang hari ini..mujur Allah ar-Rahman menunjukkan jalan dan membuka mata hati ini untuk melihatnya…

“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (155) (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali. (156) Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk hidayatNya. (157)” al-Baqarah,2 : 155-157.

“Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: Kami beriman, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (2) Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.(3) “. Al-Ankabut, 29 : 2-3.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya al-Baqarah, 2 : 286.


Maka, pada malam itu saya pulang...sambil tersenyum. Senyuman yang terukir di hati... Iya.., malam itu tidur saya dihiasi dengan senyuman... Indahnya TarbiyahMu... (@_@)

1 ulasan:

terbaik,, sahabat,, kita sering berada dalam situasi ini,,,

Catat Ulasan

Tarbiyah Itu Indah

Label:



<Diari Tarbiyah> 18 Oktober 2011


“...hari ini aku merasakan diriku ditipu…ya, ditipu buat kali keduanya. Cuba untuk memberi peluang kepada diri untuk berlapang dada, namun ikhlas itu sangat sempit di jiwa…hingga sesak untuk bernafas. Mungkin kak hani juga merasakan yang sama, kerana kami menempuhinya bersama-sama… itulah namanya sahabat sejati"  (@_@)
>>>-----------------------------------------------<<<
“hari ini sungguh penat…selepas tutor kajian tarekat, aku berlari ke FSSK (berlari sendirian, bukan berjalan…) .. ada UMMAH TALK ISIUKM…  
Merasa sedikit kecewa hari ini, moga-moga beroleh kekuatan di sana… Allah…aku betul-betul sedih, kecewa & penat hari ini..”

Sedikit lukisan kekecewaan…yang mampu saya coretkan di sini. (Yang selebihnya agak ‘private’ untuk dikongsikan…). Sungguh..! Berkat majlis ilmu…berkat sangkaan baik & pengharapan saya sepanjang hari ini… maka, kemanisan itu saya dapati di akhir-akhir waktu…. Teruja mendengar ceramah yang disampaikan oleh Habib Naqjamuddin bin Habib Othman al-Khered… Seminit dua yang sempat saya ikuti.., terkesan pada kata-kata dari habib, : “Ikhlas…ikhlaslah……  Apa yang diringankan oleh Allah, maka ambillah...,yang penting ikhlas”.

Bukan saya tidak pernah mendengar kata-kata sebegini… kebanyakan ceramah yang berkaitan ikhlas, seringkali membicarakan perkara yang sama. Namun malam ini agak membekas di hati…, kerana ‘ikhlas’ itu sedang berbicara di dalam hati. Allah….!!! Maka hari ini saya merasakan saya tidak cukup ikhlas…masih kurang rasa ikhlas itu, hingga merintih dan merasa dunia sungguh kelam. Di manakah keikhlasan saya dalam menerima setiap ketentuannya..? Ke mana perginya redha & penyerahan diri itu? Sejenak pandangan semakin kabur, antara letih, penat & hiba… Habib Naqjamuddin semakin pudar dari pandangan. Sedetik waktu itu sudah cukup, sebagai peringatan kepada saya manusia yang mudah lalai…

Bukankah indah tarbiyah yang Allah berikan kepada hambanya…? Saya diuji seharian ini, sempat mengeluh, merintih dan meronta…kemudian disedarkan dalam hanya sedetik waktu… Saya tertusuk duri sepanjang hari ini, agar mudah untuk saya merasai keindahan tarbiyah dariNya.

Merasa keindahan tarbiyah dan menikmati rasa ikhlas itu, bukankah lebih manis dari segalanya..? Merasa indahnya Islam, bukankah lebih bernilai dari apa yang ada di muka bumi ini…? Sungguh, saya terpedaya dengan tipu daya syaitan yang sentiasa melemahkan manusia. Saya tertipu dengan segala keletihan dan karenah manusia. Saya gagal melihat keindahan tarbiyah sepanjang hari ini..mujur Allah ar-Rahman menunjukkan jalan dan membuka mata hati ini untuk melihatnya…

“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (155) (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali. (156) Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk hidayatNya. (157)” al-Baqarah,2 : 155-157.

“Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: Kami beriman, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (2) Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.(3) “. Al-Ankabut, 29 : 2-3.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya al-Baqarah, 2 : 286.


Maka, pada malam itu saya pulang...sambil tersenyum. Senyuman yang terukir di hati... Iya.., malam itu tidur saya dihiasi dengan senyuman... Indahnya TarbiyahMu... (@_@)

1 ulasan:

terbaik,, sahabat,, kita sering berada dalam situasi ini,,,


Catat Ulasan